Jumat, 02 September 2011

Raskin,Si Kaya Yang Ingin Miskin


Untuk meringankan beban masyarakat miskin, ada salahsatu program pemerintah yang dikenal dengan RASKIN (Beras Masyarakat Miskin) dimana melalui program tersebut masyarakat yang berkategori miskin diberikan jatah beras dengan harga yang cukup murah, Rp.1.600,-/Kg.

Terlepas dari apakah Raskin tersebut tepat sasaran atau tidak, kenyataan yang terjadi dilapangan ternyata dibeberapa daerah (termasuk daerah penulis sendiri) masih adanya warga miskin yang hanya mendapatkan 2 kg beras dalam sebulan, padahal seharusnya 15 kg.

Ini terjadi karena warga masyarakat yang masuk kategori menengah bahkan mampu ngotot ingin mendapatkan jatah beras tersebut. Pada akhirnya pihak pengelola dalam hal ini ketua RT (Rukun Tetangga) seringkali harus membagikan Raskin ini secara merata pada warganya tanpa pandang bulu, apakah dia miskin, menengah atau orang mampu.

Sungguh prihatin melihat kenyataan ini, warga yang benar-benar dianggap mampu masih berani mengambil sesuatu yang jelas-jelas diperuntukkan bagi warga miskin, bahkan tak jarang mereka dapat menebus raskin dalam jumlah yang lebih banyak dari si miskin. Mungkin ini terjadi karena si kaya memiliki banyak uang sedangkan si miskin pas-pasan.

Beberapa waktu yang lalu ada program Bantuan Langsung Tunai. Program ini juga diperuntukkan untuk warga miskin. Tapi tidak semua masyarakat miskin dapat menikmati bantuan tersebut. Dibeberapa daerah terjadi demo anarkis akibat dari tidak tepat sasarannya program yang satu ini. Para ketua RT diancam bahkan rumahnya dibakar, Kantor Desa dibakar, perangkat desa banyak yang jadi sasaran. Semua itu terjadi karena banyak orang-orang mampu yang mendapatkan BLT dan tak sedikit masyarakat yang benar-benar miskin tidak mendapatkannya.

Warga yang mampu konon sering mengungkapkan bahwa dia juga sebagai warga masyarakat yang sama dengan yang lainnya, maka ketika ada bantuan kenapa di pilih-pilih? Padahal itu merupakan pemikiran yang ma’af (bodoh) menurut saya. Kalau memang masih banyak yang mempunyai pemikiran seperti itu pasti negara ini tidak akan terbebas dari kemiskinan, sampai kapan pun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar